"Allah is The Creator of all things, HE is the Supreme and Irresistible" (Ar-Ra'd : 16)
Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar wala ila ha ilallah....
Untaian tasbih diatas juga dikenal sebagai tasbih Fathimah Az-Zahra, putri kesayangan, permata hati Rasulullah SAW. Tasbih yang dinisbahkan kepada Fathimah ketika ia dirundung kesulitan, sebagai dzikir yang dapat melapangkan hati. Dzikir yang indah, mencakup kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Sebenarnya bukan dzikir ini yang hendak saya ceritakan, tetapi alangkah indahnya bila sebelum memulai sesuatu hal kita terlebih dahulu memohon kebaikan dan ridhoNya agar hal yang dilakukan tidak sia-sia, begitu pula dengan tulisan berikut, yang hendak saya utarakan.
Walhamdulillah, saya teramat bersyukur dengan karunia Allah yang tidak terputus, betapa Allah menganugerahi saya indra-indra yang dapat merasakan kecintaanNya kepada saya. Tidak bermaksud sombong, tapi saya benar bersyukur hingga detik ini diberi akal pikiran untuk merenungkan makna dan tujuan hidup saya, diberi kesehatan sehingga dapat beraktivitas hingga detik ini dan diberi nyawa untuk dapat beribadah kepada Allah semata.
Sebagai manusia biasa, tentu saya tidak pernah lepas dari salah dan dosa. Ada kalanya saya mengeluh, sering malah. Keluhan yang muncul seperti bikun yang telat mampir ke halte, sehingga pulang ke rumah kemaleman (saya tidak suka nebeng, kecuali kalau terpaksa). Kali lain mengeluh nilai yang rasanya tidak adil.
Tetapi keluhan paling baru dalam daftar saya lumayan banyak, kalau diingat saya benar-benar malu kepada Allah. Saya mengeluh mulai dari pekerjaan yang ga lancar, honor yang kacau, nilai uas yang payah, bisnis yang mandek sampai mengeluh karena kesepian. Rasanya sampai saya ingin membanting barang saking kesalnya. Tapi tepat ketika saya tidak puas dengan hidup saya, teguran dan nasehat lembut dari Allah datang menghampiri, dalam cara yang tidak saya duga.
Ketika saya kesal pekerjaan yang saya harapkan tidak kunjung dapat, seketika Allah menunjukkan ada anak-anak yang harus bekerja jadi loper koran hingga malam demi biaya sekolahnya.
Ketika saya mengeluh masalah honor yang tidak kunjung cair, Allah menegur dengan lembut, bahwa ada banyak pedagang kaki lima di luar sana yang dalam 1 hari jualannya banyak tidak laku padahal ada anak dan istri yang menjadi tanggung jawabnya.
Ketika saya mengeluh nilai uas yang payah, Allah mengingatkan ada ribuan orang diluar sana yang tidak punya biaya untuk sekolah, orang-orang yang tujuan hidupnya hanya untuk makan esok hari. Sementara saya tidak perlu seperti itu, saya cuma perlu berusaha keras dalam kuliah.
Dalam banyak hal, keluhan saya terjawab seketika oleh Allah. Alhamdulillah, saya jadi bisa menutup mulut sedikit demi sedikit untuk ketidaksukaan saya terhadap sesuatu. Kadang, teguranNya sampai dalam bentuk obrolan dengan teman, kadang dalam bahan bacaan yang seketika saya temukan dan lain-lain.
Saya bersyukur dengan sepenuh hati Allah mau mengingatkan saya, dalam bentuk hal sederhana yang ditunjukkanNya, saya merasakan Kasih Allah yang demikian luas. Meski saya hanya satu dari sekian miliar manusia di muka bumi, Allah tidak lupa pada saya. Alhamdulillah, semoga kecintaan pada Allah ini tidak akan pernah berakhir.
Berikut adalah beberapa lampiran hadits dan quote dari Khalifah yang saya sukai, semoga bisa jadi pengingat untuk orang lain yang mungkin membaca tulisan ini.
Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar wala ila ha ilallah....
Untaian tasbih diatas juga dikenal sebagai tasbih Fathimah Az-Zahra, putri kesayangan, permata hati Rasulullah SAW. Tasbih yang dinisbahkan kepada Fathimah ketika ia dirundung kesulitan, sebagai dzikir yang dapat melapangkan hati. Dzikir yang indah, mencakup kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Sebenarnya bukan dzikir ini yang hendak saya ceritakan, tetapi alangkah indahnya bila sebelum memulai sesuatu hal kita terlebih dahulu memohon kebaikan dan ridhoNya agar hal yang dilakukan tidak sia-sia, begitu pula dengan tulisan berikut, yang hendak saya utarakan.
Walhamdulillah, saya teramat bersyukur dengan karunia Allah yang tidak terputus, betapa Allah menganugerahi saya indra-indra yang dapat merasakan kecintaanNya kepada saya. Tidak bermaksud sombong, tapi saya benar bersyukur hingga detik ini diberi akal pikiran untuk merenungkan makna dan tujuan hidup saya, diberi kesehatan sehingga dapat beraktivitas hingga detik ini dan diberi nyawa untuk dapat beribadah kepada Allah semata.
Sebagai manusia biasa, tentu saya tidak pernah lepas dari salah dan dosa. Ada kalanya saya mengeluh, sering malah. Keluhan yang muncul seperti bikun yang telat mampir ke halte, sehingga pulang ke rumah kemaleman (saya tidak suka nebeng, kecuali kalau terpaksa). Kali lain mengeluh nilai yang rasanya tidak adil.
Tetapi keluhan paling baru dalam daftar saya lumayan banyak, kalau diingat saya benar-benar malu kepada Allah. Saya mengeluh mulai dari pekerjaan yang ga lancar, honor yang kacau, nilai uas yang payah, bisnis yang mandek sampai mengeluh karena kesepian. Rasanya sampai saya ingin membanting barang saking kesalnya. Tapi tepat ketika saya tidak puas dengan hidup saya, teguran dan nasehat lembut dari Allah datang menghampiri, dalam cara yang tidak saya duga.
Ketika saya kesal pekerjaan yang saya harapkan tidak kunjung dapat, seketika Allah menunjukkan ada anak-anak yang harus bekerja jadi loper koran hingga malam demi biaya sekolahnya.
Ketika saya mengeluh masalah honor yang tidak kunjung cair, Allah menegur dengan lembut, bahwa ada banyak pedagang kaki lima di luar sana yang dalam 1 hari jualannya banyak tidak laku padahal ada anak dan istri yang menjadi tanggung jawabnya.
Ketika saya mengeluh nilai uas yang payah, Allah mengingatkan ada ribuan orang diluar sana yang tidak punya biaya untuk sekolah, orang-orang yang tujuan hidupnya hanya untuk makan esok hari. Sementara saya tidak perlu seperti itu, saya cuma perlu berusaha keras dalam kuliah.
Dalam banyak hal, keluhan saya terjawab seketika oleh Allah. Alhamdulillah, saya jadi bisa menutup mulut sedikit demi sedikit untuk ketidaksukaan saya terhadap sesuatu. Kadang, teguranNya sampai dalam bentuk obrolan dengan teman, kadang dalam bahan bacaan yang seketika saya temukan dan lain-lain.
Saya bersyukur dengan sepenuh hati Allah mau mengingatkan saya, dalam bentuk hal sederhana yang ditunjukkanNya, saya merasakan Kasih Allah yang demikian luas. Meski saya hanya satu dari sekian miliar manusia di muka bumi, Allah tidak lupa pada saya. Alhamdulillah, semoga kecintaan pada Allah ini tidak akan pernah berakhir.
Berikut adalah beberapa lampiran hadits dan quote dari Khalifah yang saya sukai, semoga bisa jadi pengingat untuk orang lain yang mungkin membaca tulisan ini.
- Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan bersabar (Khalifah Umar bin Khattab)
- Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjga harta. Ilmu itu mmenghukum dan harta itu terhukum. Harta kurang bila dibelanjakan tetapi ilmu bertambah ketika dibagikan (Khalifah Ali binAbi Thalib)
- Kecintaan pada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal (Imam Al-Ghazali)
- Rasulullah SAW bersabda, ada 3 hal yang siapa saja akan merasakan lezatnya iman : Apabila Allah dan RasulNya lebih ia cintai daripada yang lain, mencintai seseorang karena Allah dan benci kepada kekafiran laksana ia benci untuk di campakkan ke neraka (HR. Bukhari)
dan berikut potongan ayat yang amat saya sukai :
"Those who patiently persevere, seeking the countenance of their God, establish regular prayers, spend out of (the gifts) WE have bestowed for their sustenance, secretly and openly and turn off evil with good; for such there is the final attainment of the (eternal) home" (Ar-Ra'd : 22)
"Allah doth enlarge or grant by (strict) measure, the sustenance (which Allah giveth) to whomso Allah pleased. (The wordly) rejoice in the life of this world : But the life of this world is llittle comfort in the hereafter........" (Ar-Ra'd : 26)
0 komentar:
Posting Komentar