Pages

Sabtu, 22 September 2012

Bungaku, Janganlah Engkau Layu

Hari ini menandai sebuah kejadian yang sangaaaaattt penting. Ga penting-penting amat sebenarnya hehehehe.   Hanya sebuah cerita tentang bunga ^^.

Bunga yang pengen saya ceritain beneran bunga tanaman hidup lho, bukan bunga nama samaran untuk seseorang pada kejadian tertentu. Jadi ceritanya pagi ini ketika sedang nyapu teras rumah, ada seorang bapak - bapak penjual bunga yang lewat. Saya awalnya ga terlalu ngeh, agak ragu - ragu juga mau manggil. Tapi kemudian bapaknya berhenti di depan warung yang jaraknya 7 meter dari rumah. Saya pikir ini kesempatan juga buat nanya-nanya harga bunganya.

Bapak yang jual (saya lupa nanya namanya), bawa banyak bunga mawar dan beberapa perdu yang langsung dibeli ama pemilik warung deket rumah saya (sebenernya saya juga ngincer perdunya -,-). Nah yang tersisa ada bunga mawar kuning batik, bunga perdu kecil dan satu bunga lagi yang saya amati nama bekennya hydrangea. Bunga yang terakhir ini warnanya ijo. Kalo kata pemilik warung, namanya bunga mekar seribu soalnya emang bunganya kecil-kecil tapi banyak.

Harga bunga mawar satunya 15 ribu, bunga putih kecil juga 15 ribu dan bunga hydrangea harganya 25 ribu. Dengan bantuan abang ipar yang orang sunda, akhirnya bisa ngelobi penjual bunganya (secara bapaknya juga orang sunda hehehehe). Akhirnya tiga bunga tadi sukses saya boyong dengan harga 32 ribu ajah. Alhamdulillah. Keinginan beli bunga emang udah ada dari lama. Saya senang berkebun dan nanam macem-macem tanaman. Mulai dari pepaya, sirsak, keladi, tales, anturium, lidah mertua sampe belimbing dan jambu ada di rumah. Tapi saya ga pernah punya tanaman bunga, jadi saya selalu mupeng kalo bertamu ke rumah orang yang ada taneman bunganya.

Selain tiga tanaman tadi, saya juga nanya tentang bunga natal atau nama umumnya poisettia, tapi kalo di tukang bunga namanya khas tuba. Saya suka dengan bunga ini, terlepas dari bunga ini sering dijadiin dekorasi natal atau ga, yang jelas saya jatuh cinta dengan warna flaming red-nya. Very beautiful.

Red Poinsettia

Setelah ngobrol dengan bapak yang jual bunga, baru saya tau kalo numbuhin bunga ini lumayan susah. Perawatannya cukup ribet karena bunganya adalah jenis indoor. Untuk bisa munculin warna merah di daunnya (bunganya sebenarnya warna kuning kecil, yang warna merah adalah daunnya), perlu waktu 7 bulan dan perawatannya ga main-main. Bunganya harus ditutup mulai dari dam 6 sore sampai jam 7 pagi untuk bisa mempertahankan warna merahnya. Kalo ga gitu, warna merahnya bisa pudar, perlu pupuk khusus pula sehingga harga jualnya bisa mahal. Poinsettia ini lebih laku yang warna merah dibandingkan yang putih, ya terutama karena fiery factor tadi. Weeeh, segitunya cuma buat sebuah bunga. Ini bikin saya mikir ulang. Kayanya nanem bunga asoka lebih gampang. Bunganya cerah dan banyak hehehee. 

Satu hal yang saya suka dari hobi bertanam ini yaitu menanam seolah menumbuhkan harapan baru dalam diri saya, like a hope for tomorrow's event. Ada sesuatu yang menenangkan sekaligus menyenangkan dari bertanam. Melihat bagaimana sebuah kehidupan tumbuh, bernyawa tidak hanya dipermukaan tapi juga di dalam tanahnya. Kegiatan tadi pagi bener-bener seru, meskipun cuma saya sendiri di rumah dan sendirian bongkar pot dan gali tanah. Awalnya dibantu si ponakan Razan Isya meskipun akhirnya dia malah sibuk main tanah dan motong-motong gabus hehehe.

Anyway, today is such a beautiful day. Saya belajar banyak tentang bunga dan semakin eager buat melihara bunga. Semoga bila suatu saat saya berkeluarga nanti, saya akan memiliki rumah dengan halaman yang cukup (meskipun saya berharap halaman rumahnya besar hehehe) untuk saya menanam bunga, perdu maupun tanaman obat untuk merawat keluarga saya nantinya. May Allah grant my wish, aamin..

Wahai bungaku sayang, janganlah engkau layu ^^ 

the biggest, hydrangea

I wish i could remember the name of this flower

Mawar Batik Kuning



0 komentar:

Posting Komentar

Forwarding

Always Looking On The Brightside