Pages

Tampilkan postingan dengan label ; In Relationship With Allah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ; In Relationship With Allah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Maret 2013

Biar Ga Risih, Tutup Auratnya!

Saya sering banget kalo pas naik kereta atau angkot nemuin perempuan yang (awalnya) cuek bebek dan santey banget pake baju seksi. Kadang sih penampilannya bukan terlihat seksi, tapi malah jadi murah. Perempuan - perempuan ini teramat sangat bangga memperlihatkan lekuk badannya.

Nah yang ga habis pikir, kadang perempuan begini suka sembarangan make baju, entah karena ga tau tempat atau emang buta dalam otaknya. Misalnya, naik kereta pake hot pants, jelas-jelas ga pantes, udah gitu naiknya gerbong yang nyampur, walhasil jadi pelampiasan mata cowo-cowo yang pada jelalatan. Mereka akhirnya jadi jengah dan berusaha nutupin sisa-sisa badannya sebisa mungkin. Tapi mo nutupin gimana, lah kain yang dipake cuma seiprit.

Saya suka kasian liat perempuan-perempuan begitu. Padahal perintah dari Allah make hijab (pakaian yang menutup) bukan untuk merugikan, malah sebenernya dibuat untuk melindungi kaum perempuan dari pelecehan sesederhanapun bentuknya. Tapi kenapa perempuan tetep bandel? ga lain karena ada sebagian sifat dalam diri kaum perempuan yang emang suka pamer, tau bahwa mukanya cakep dan badannya bagus. Sebagian lagi karena ngerasa pakaian minim lebih praktis dan nyaman (ga panes).

Padahal, perintah Allah tentang suruhan memakai hijab ga lain untuk melindungi kaum perempuan. Tujuannya ya itu tadi, supaya ga diganggu orang dan lebih mudah dikenali. Orang - orang cenderung lebih segan sama perempuan yang memakai pakaian tertutup daripada yang pakaian terbuka. Coba aja perhatiin di jalan. Kalo pake pakaian minim pasti di suit-suitin ama cowo-cowo ga jelas, kasian kan.

Well honey, kalo saja kita semua sadar bahwa ada dua pilihan dalam menjalani hidup ini, yaitu pilihan mempersiapkan hari akhir atau terlena dalam kehidupan fana. Lebih baik panes karena memakai hijab daripada panes di akhirat. Ga kebayang gimana panesnya api neraka, coba aja bakar jari 5 menit di api lilin, pasti ga kuat, hehhehe.

Semua perintah Allah itu baik adanya, tugas kitalah untuk memaknainya dalam hidup. Kalo ga ngerti ya mana mungkin bisa di terapkan. Mengerti ajaran agama, serap esensinya dan kemudian diwujudkan dalam kehidupan :)
Read Comments

Senin, 30 Juli 2012

An Ugly Truth

Beberapa hari yang lalu, tepat malam pertama ketika puasa tahun ini dimulai, teman saya nge-twit dengan kata-kata seperti ini, "Selamat tiba-tiba soleh dan bijak selama sebulan, people!". Saya tiba - tiba merasa tergelitik dengan kata-katanya. Entah itu bentuk kesinisan, kenyataan yang pahit atau sekedar becandaan.

 Kalo dipikir-pikir, kata-kata temen saya itu bener juga. Berapa banyak coba orang yang "seketika insyaf" ketika bulan Ramadhan tiba. Yang tadinya baju terbuka tiba-tiba jadi tertutup. Yang biasanya kelayapan malem-malem tiba-tiba ikut pengajian di mesjid. Yang awalnya suka ngeluarin segala macam kata-kata umpatan tiba-tiba jadi penuh lantunan Qur'an. Kalo di media sosial orang macem ini update status berisi petuah, hadits maupun  ayat Qur'an, kadang update lagi mau tarawihan di mesjid a atau b, kadang juga update status  buka puasa ama anak yatim dan macem-macem hal lainnya.

Bukannya ga suka, hanya saja menurut saya hal yang tiba-tiba baik semacam itu justru mencoreng kesucian bulan ramadhan itu sendiri. Memang harus diakui di satu sisi orang-orang tersebut patut dihargai atas usahanya menghormati bulan puasa tapi alangkah baiknya bila kebaikan itu terpelihara bukan hanya bulan ramadhan saja, bukan hanya karena euforia sesaat.

Bulan suci memiliki makna lebih dari sekedar menjadi baik, soleh dan bijak, tapi untuk membersihkan diri sebersih mungkin dari dunia yang fana dan penuh tipu muslihat ini menjadi pribadi yang taat, setia dan mencintai Rabbnya dengan sepenuh hati. Rangkaian ibadah yang disunnahkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW merupakan bentuk usaha penyucian diri, sebagai refleksi kerendahan diri dan mengakui bahwa betapa diri ini lemah dan hina dihadapan Tuhannya. Adanya bulan Ramadhan juga suatu bentuk kemurahan hati Allah SWTl dimana Ia menyiapkan 1 bulan khusus untuk kita dapat beribadah dengan lebih maksimal menjadi hamba yang setia pada perintahNya. Bekal apa yang akan kita bawa nanti jikalau bukan amalan yang dilakukan saat ini. Menyedihkan apabila segala kebaikan di bulan ramadhan hanya diperuntukkan bagi sifat riya' terhadap sesama.

Hanya 1 bulan terpilih diantara 12 bulan dalam hitungan 1 tahun masa. 1 bulan yang penuh cahaya harapan untuk menghapus dosa yang telah lalu. Mari readers, kita manfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin sebelum badan ini menyesal di hari kemudian, sebelum habis waktu kita. Semoga Allah berkenan mengampuni segala kesalahan yang telah lalu dan semoga menjadi baik bukan hanya di bulan ini tetapi kualitas ibadah terus meningkat di bulan-bulan lainnya. Amiiin ya Rabbal Alamin :)
Read Comments

Forwarding

Always Looking On The Brightside