Pages

Kamis, 16 Februari 2012

Bali : A Journal (chapter 2)


-       -  Mba viena’s house, february 7, 2012

Tonight is the best night ever! Yeay! Akhirnya ketemu bang ricky, mas dedi ama mas aji. Tadi dikenalin juga ama anak yang satu angkatan ma kiki, tapi udah lupa namanya siapa..hehehhe. Asik banget bisa ngobrol dan bercanda ama big brothers ini. Banyak hal-hal lucu yang kita kenang dan bikin ngakak. Oh Gilimanuk, this is the reason why I came here. To meet this amazing people!

Setelah maghrib (numpang sholat di kamar mas aji, secara bang ricky udah merit dan gue respek ma dia plus istrinya, jadi ga mau masuk ke tempat bang ricky, kecuali kalau ada istrinya juga). Mas dedi balik ke unit secara mesti jaga bbm (ada pengiriman skala menengah). Abis itu makan ikan bakar dan gulai di pinggir pantai ama mas aji dan bang ricky. Asik banget – banget deh! Bisa keluar malem (ga malem banget loh, masih jam 7.30 pm), ngeliat langit yang cerah, purnama yang spektakuler dan langit penuh taburan bintang – bintang. Awesome. Pas nebeng mas aji, ternyata dia masih ingat aku suka liat bintang-bintang di malam hari. Dia ketawa ngliat aku yang heboh pengen turun ke pantai (I love the sound of the wave) tapinya dimarahin bang ricky, soalnya lagi pasang. Yasud mo gimana lagi yang penting spending the awesome night, eating fantastically delicious food. Love it! Thanks brothers J

-       -   On my way to denpasar, february 8, 2012

Yeah, setelah makan ikan bakar tadi malem (menunya ikan kerapu!) which is tremendously delicious (masih bikin ngiler ampe detik ini), aku tadi pagi jalan-jalan naik sepeda ama mas aji dan teguh si anak baru di unit. Rencananya mau ke penangkaran jalak bali di arah singaraja itu, tapi jalan di antara banyak truk gitu bikin stress abis mamen. Masa kanan kiri penuh truk akhirnya yang ada aku nyerah meskipun baru 30 menit..hehhehe. Ga enak juga ama si teguh itu, tapi apalah daya hamba, wahai tuan, naik sepedanya belum lancar..hahhaha.. Akhirnya kita ngacir ke pantai mulai dari Gelung Kori and it turn out to be a great decision.

Pasir di gilimanuk lumayan padet, jadi masih bisa diajak buat ride bicycle. Wohoo..kalo begini kan asik, sepedaan nyante ga perlu pertaruhkan nyawa diantara truk. Asik banget deh bisa teriak-teriak sekencengnya di pantai. Teguh ama mas aji ketawa liat tingkah laku aku. Katanya masih anak-anak banget, ya iyalah secara saya kan masih imut..hehhehe…

Abis dari sepedaan pamitan ke tempat mba viena dan kembali menyusuri jalan ke denpasar…

-          -Sarbagita’s shelter, february 9, 2012

Such a meltdown with ipung. He is a total jerk. I really wanna slap him on the face. Cannot believe a man like him exist in this world. I feel so miserable. Feel like I am just a pucnh bag. Should I go back to Gilimanuk tomorrow? I confused. I do not feel so-so. Road back to Gilimanuk is so beautiful yet it is too tiring because a long way down. 4 hours, if it smooth. If it’s not then it can be 5 or 6 hours. Should i? shouldn’t i?

It’s hard dealing with him. Hard to deal with everything. I keep feel lonely. How come I feel this way when he sit right next to me? The fate is funny. He plays me, yes, I am just a toy. Each of us has alter ego. Don’t you too, pyeoul?

-         - Nusa dua beach, 6:28 pm, feb 9, 2012

Right, he told me his story.  I don’t know whether it is true or not. Baiklah, mungkin memang ini saatnya mengucapkan selamat tinggal dan salam perpisahan. Cintaku yang kuperjuangkan sepenuh hati [sigh]. Cintaku kini telah lenyap ditelan lautan. Ia hilang dalam laut tak berbatas. Aku kembali sendiri. Susuri jalan ini, meraih kepingan hatiku yang telah patah. Dia sudah pergi. Sayangku, selamat tinggal.

-         - Road back to denpasar, 7:20 pm, tabanan. February 10, 2012

Hari ini melelahkan. Bolak balik denpasar-gilimanuk kaya setrikaan. Tadi pagi ke ubung ditemani ipung. Aku lebih banyak diam. Rada ga minat buat ngobrol. Ya, habisnya mau gimana lagi. Kalau dikasi tau secara mendadak orang yang kita sayangi udah nikah, rasanya kaya apa coba? Kacau, hancur lebur.

Perjalanan ke Gilimanuk cukup menyenangkan. Bisa liat persawahan dn pantai, meskipun ga dapat window seat yang aku mau (udah keduluan orang lain sih)…. Nyampe ke gilimanuk langsung nyamperin tempatnya bu Indah, makan pecel dan ngucapin salam perpisahan. Bakal kangen ama bu Indah. Gek Tu juga udah gede sekarang. Semoga nanti bisa kuliah di UI juga..

Abis itu langsung capcus ke kosan bang ricky. Minjem kamarnya mas aji buat ganti baju ke kondangan mba viena. Meskipun mas aji awalnya nolak, tapi tapi mengingat ini hari terakhir gue di gima dan mungkin ga bakal balik lagi buat waktu yang lama, akhirnya mas aji setuju juga.  Malah mas aji nungguin ampe selesai nikahan mba viena. Abis dari tempat mba viena balik lagi ke kosan bang ricky. Ambil tas dan ganti baju. Ngucapin salam perpisahan ama bang ricky dan mas dedi, tapi gue yakin suatu saat nanti bakal ketemu lagi ama abang-abang itu. They are my big brothers!

Setelah itu langsung cabut ke pelabuhan. Dari sini dicariin bis ama mas aji buat ke denpasar. Sempet cerita-cerita juga barang 15 menit ama mas aji. We become such a good friend for each other. Aku banyak ketawa dan seneng mas aji ga bersikap kaku. Mas aji protects me well just like a big brother dan aku amat bersyukur dia sebaik ini. Aku mendoakan yang terbaik buat mas dedi, bang ricky , mas aji dan semua orang disana. They always part of me, always be my family.

-         - Ubud, somewhere, out of nowhere, 3:38 pm. February 11, 2012

Igo chongmal paboya! I am in the middle of smewhere I don’t know and the situation is so lame. Don’t know what to do and seems like this rain will not stop for the next one hour. Ipung’s friends mocking me because I am writing this. Well, I have no idea what to do after all. Aku ga kenal mereka dan aku masih bingung beradaptasi ama situasi ini. Aku ga ngerasa terlalu nyaman dikelilingi orang yang ga aku kenal sementara mereka semua saling kenal. Cuma bisa bengong kaya anak ilang. I don’t wanna be care of others. God, this rain is pretty crazy. And I know nobody. Lost? Yes I am. Stupid! I am gambling with my luck.

-        - Ipung’s dorm house, february 12, 2012. 11:13 am

Really tired. I just got back from kuta. After walking for almost 3 hours straight. I got confuse what to write. Sudden reality hit my face and I realize that I am going to leave soon. Meskipun ini adalah liburan terburuk tapi aku tetap merasa sedih. Gimanapun juga, seneng sekaligus sebel ada di bali. Gwenchana. Kontradiksinya selalu ada disana.
Sesudah pulang dari sisni aku bakal memulai hidup yang baru. Aku ingin mulai dari nol. Kali ini aku benar – benar ingin menutup diri dari pengaruh luar terutama tentang hati dan perasaan. Rasanya luka ini perlu waktu yang cukup lama buat sembuh. Suatu saat nanti aku bakal menemukan orang yang bisa menyayangi aku dengan tulus dan menempuh jalan kebaikan bersama. Harus optimis dan semangat. Cintaku tetap ada, ia hanya harus berhenti disini. Susah sekali. Dia ada didepanku dan aku menyayanginya sepenuh hati, setulus sekaligus seegois perasaanku. Allah, Kau pasti akan memberi yang terbaik untukku. Tidak kuragukan janjiMu. Mungkin saat ini aku harus bersabar, menahan dan berdiam diri.

Suatu saat nanti ketika aku kembali kesini mungkin aku bisa tertawa bersamanya. I always loving you, pyeoul, no matter what. This good girl always waiting for you and praying for you and yes, she love you unconditionally……….

-      -   On the plane back to jakarta, february 13, 2012

Aku merasa kesepian. Dan juga sedih. Sudah hampir maghrib saat pesawat ini lepas landas. Aku dapat melihat semuanya dari atas sini. Matahari yang turun ke ufuk barat, kembali ke peraduannya. Dan aku menatap ke bawah, ke arah bandara yang mulai mengecil dan perlahan aku menjatuhkan pandangan ke nusa dua, tempat kami berjalan terpisah. Lalu aku pun menolehkan wajahku ke arah pesanggaran, tempat ia tinggal, tempat aku pertama kali bertemu dengannya. Tak terasa airmata menetes di pipiku. Rencana kami buyar sudah. Aku akan lulus akhir tahun ini dan harusnya dalam tempo 10 bulan aku bisa bertunangan dan menikah dengannya. Tapi  rencana itu tinggal asa kelabu.

Aku kembali ke jakarta. Membangun mimpi dan harapan yang telah luluh. Memulai dari nol.
manuver meninggalkan bali

ke arah timur, pesanggaran

0 komentar:

Posting Komentar

Forwarding

Always Looking On The Brightside