Pages

Rabu, 25 Juli 2012

Amanah

Setiap langkah kehidupan, apapun kejadiannya, telah tercantum baik dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits. Kali ini saya mau cerita pengalaman sendiri. Cuma untuk sekedar berbagi, ga ada maksud tersembunyi hehehhe.

Alhamdulillah, sejauh ini selama kuliah di UI, saya dipercaya banyak dosen untuk membantu mereka. Tanggapan dari dosen juga cukup baik (kalo di poltek dulu saya "musuhan" ama dosen mesin tapi jadi kesayangan buat dosen energi :p).

Ketika kita push diri untuk melakukan performa terbaik serta antusiasme yang tinggi, akan lebih mudah ntuk mendapatkan perhatian dari dosen. Perhatian disini bukan untuk cari muka lho, tapi tetap dalam konteks untuk belajar lebih banyak. Dosen sangat menghargai mahasiswa yang eager dengan apa yang ada dihadapannya.

Saya pribadi tidak akrab dengan seluruh dosen, tapi sebagian besarnya mengenali saya. Alhamdulillah dari antusiasme itu, beberapa dosen mempercayakan tugas diluar kuliah. Mulai dari tugas menghitung (bikin saya jadi rajin ke perpus), buat ringkasan materi (ini bikin lebih rajin lagi, secara merangkumnya dari banyak buku meskipun ga jarang saya jadi keliyengan saking banyaknya yang mesti disatukan dalam penulisan hehehe), ditugaskan jadi ketua kelas (tugasnya banyak, mulai dari nyiapin spidol, nyari absebsi, absenin temen, ngumpulin tugas, update grup, sms ingetin dosennya, ingetin deadline dsb), dan yang paling baru ini menghitung untuk project dosen pembangkitan daya di RRC.

Alhamdulillah dengan banyaknya kepercayaan ini saya jadi semangat. Menurut saya, kepercayaan itu mahal harganya. Sekali image tercoreng, habislah sudah semua effort yang selama ini dikerjakan. Kepercayaan mendorong saya untuk terus maju "berkarya" lebih baik dan berusaha lebih keras. Saya tidak mau menyianyiakan kepercayaan orang, meskipun saya harus tersandung, terjatuh selama proses pemenuhan amanah tersebut. Yes, i am willing to give you my best performance, Sir.

Ada dua pengalaman yang paling menarik dalam proses penjalanan amanah ini. Pada dosen IIH, saya bukan cuma harus mengurusi kelas tapi diberikan banyak motivasi untuk terus mengembangkan ilmu. Ya, ketika dunia diluar sana begitu luas, kenapa harus berhenti mencari ilmu disini? Baik pak, saya akan teruskan perjalanan mencari ilmu ini.

Sedangkan untuk dosen yang kedua, AS, mempercayakan proyek penelitiannya untuk saya hitung. Pak Dosen malah langsung telp saya untuk meminta bantuan. Saya senang sekali bisa membantu dosen ini, karena mata kuliahnya memang jadi favorit saya, tapi disatu sisi berharap juga semoga bapaknya bisa ngajak saya ke Cina juga buat ikut liat real projectnya. Aaaahhh...tapi entah kapan itu bisa terjadi, saya cuma berharap saja. Yah semoga dengan semangat ini, pintu - pintu menuju masa depan yang cerah terbuka untuk saya. Amiiiinn ya Rabbal Alamin. Semoga Allah memberi jalan kesana.

0 komentar:

Posting Komentar

Forwarding

Always Looking On The Brightside