Pages

Minggu, 29 Januari 2012

Miserable Tweet on Twitter

well, ada hal baru yang saya pelajari dari twiiter setelah bergabung jejaring sosial ini untuk beberapa lama.

Perlu diperhatikan, menulis puisi yang isinya cukup dalam malah dijadikan cemoohan galau. Aduduh, konyol sekali manusia yang langsung mengaitkan seseorang dengan stereotipe tertentu. Menulis puisi bukan berarti galau loh, bisa jadi itu cuma ide yang seketika muncul ketika membaca timeline dan tweet orang lain.

Enough is enough, i am no longer writing my poems on twitter. Yeah, some people really annoying.

Wassalam, Arumdaung.

0 komentar:

Posting Komentar

Forwarding

Always Looking On The Brightside